KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Risiko
Valuta Asing’ yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak
kekurangan. Krtik dan saran yang
bersifat membangun tentu sangat berarti bagi kami.
Banjar, Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.……...…………………………………..………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………..…………………………..…………………...ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang……………………….……………………………………………………….1
1.2 Rumusan
masalah………………...…………………………………………………………..1
1.3 Metode
penelitian……………………………………………………………………………..2
1.4 Tujuan
penelitian……………………………………………………………………………..2
1.5
Sistematika penelitian…………………………………………………………………….…..3
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Valuta Asing…………………………………………………………………………………..5
2.2 Pengertian Pasar Valuta Asing………………………………………………………………..5
2.3 Pelaku Pasar Valas……………………………………………………………………………7
2.4 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal………………………………………………………8
2.5 Tujuan Pasar Uang…………………………………………………………………………….8
2.6 Instrumen Pasar Uang…………………………………………………………………………9
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurs………………………………………………..11
2.8 Tujuan Transaksi Valas………………………………………………………………………14
2.9 Jenis Jenis Transaksi Valas…………………………………………………………………..14
2.10 Margin Trading……………………………………………………………………………..16
2.11 Pengertian Risilo Valas…………………………………………………………………….16
2.12 Manajemen Risiko Valas…………………………………………………………………...17
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..19
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………19
3.3 Kata Penutup…………………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………20
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perdagangan dunia
yang semakin pesat di berbagai bidang menyebabkan terbukanya kesempatan
hubungan dagang antar negara sehingga kegiatan usaha tidak lagi berorientasi di
dalam negeri saja. Transaksi Perdagangan dunia pada era globalisasi ini
berhubungan erat dengan perdagangan valuta asing. Setiap transaksi, sekecil
apapun transaksi tersebut, apabila melibatkan dua negara atau lebih, pasti
melibatkan pertukaran atau perdagangan valuta asing. Transaksi perdagangan,
seperti impor atau ekspor barang, jasa, dan bahan mentah, tidak dapat
dipisahkan dari transaksi valuta asing. Berbagai kegiatan investasi di seluruh
dunia yang dilakukan dalam skala internasional, seperti Foreign Direct
Investment, maupunPortofolio Investment di pasar modal dan di pasar uang yang
diakukan oleh investor individu, Hedge Funds, dan Investment Bankers, selalu mengikutsertakan
transaksi valuta asing. Transaksi valuta asing dapat dilakukan dalam dua cara
yaitu: melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki usaha luar
negeri (foreign operations). Untuk memasukkan transaksi dalam valuta asing pada
laporan keuangan suatu perusahaan, transaksi harus dinyatakan dalam mata uang
pelaporan perusahaan. Oleh sebab itu kegiatan tersebut harus dapat didukung
oleh berbagai alat, contohnya adalah penyesuaian nilai tukar (kurs).
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa yang
dimaksud dengan valuta asing?
b.
Apa pengertian
pasar valuta asing?
c. Siapa
pelaku pasar valas?
d. Apa
perbedaan pasar uang dan pasar modal?
e.
Apa tujuan
pasar uang?
f.
Apa saja
instrumen pasar uang?
g.
Apa yangmempengaruhi
perubahan kurs?
h.
Apa tujuan
transaksi valas?
i. Apa saja jenis jenis transaksi valas?
j. Apa yang dimaksud margin trading?
k. Apa pengertian risiko valas?
l. Bagaimana manajemen risiko valas?
1.3 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan melalui buku
dan internet.
1.4 Tujuan Penelitian
a.
Pembaca dapat mengetahui valuta asing.
b.
Pembaca dapat mengetahui pengertian pasar valuta
asing.
c.
Pembaca dapat mengetahuipelaku pasar valas.
d.
Pembaca dapat mengetahui perbedaan pasar uang dan
pasar modal.
e.
Pembaca dapat mengetahuitujuan pasar uang.
f.
Pembaca dapat mengetahui instrument pasar uang.
g.
pembaca dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi
perubahan kurs.
h.
Pembaca dapat mengetahui tujuan transaksi valas.
i.
Pembaca dapat mengetahui jenis jenis transaksi
valas.
j.
Pembaca dapat mengetahui margin trading.
k.
Pembaca daoat mengetahui pengertian risiko valas.
l.
Pembaca dapat mengetahui manajemen risiko valas.
1.5 Sistematika Penelitian
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Rumusan
masalah
1.3 Metode
penelitian
1.4 Tujuan
penelitian
1.5 Sistematika
penelitian
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Valuta Asing
2.2 Pengertian Pasar Valuta Asing
2.3 Pelaku Pasar Valas
2.4 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
2.5 Tujuan Pasar Uang
2.6 Instrumen Pasar Uang
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurs
2.8 Tujuan Transaksi Valas
2.9 Jenis Jenis Transaksi Valas
2.10 Margin Trading
2.11 Pengertian Risilo Valas
2.12 Manajemen Risiko Valas
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Kata
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN STRATEGI TATA LETAK (LAYOUT)
PEMBAHASAN STRATEGI TATA LETAK (LAYOUT)
2.1 Valuta Asing
Valas
adalah singkatan dari valuta asing dari asal kata foreign currency. Disebut
mata uang asing karena mata uang tersebut bukanlah mata uang negara yang
bersangkutan. Sebagai contoh, dollar AS di Indonesia adalah valas, dan juga
sebaliknya rupiah di AS adalah valas.
Seperti
mencerminkan kuat tidaknya atau stabil tidaknya suatu negara, berbagai mata
uang yang dipergunakan dalam transaksi juga mengenal mata uang yang relatif
kuat atau stabil dan mata uang yang relatif lemah dan tidak stabil. Hard
currency adalah sebutan untuk mata uang yang relatif stabil nilainya,
sedangkan soft currency adalah sebutan yang ditujukan untuk mata uang
yang nilainya relatif lemah atau tidak stabil.
pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara industri maju seperti dollar Amerika (USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD), poundsterling Inggris (GBP), dollar Kanada (CAD), dan franc Swiss (CHF). Sedankan soft currency pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia (IDR), baht Thailand (THB), peso Argentina (ARS), dan sebagainya.
pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara industri maju seperti dollar Amerika (USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD), poundsterling Inggris (GBP), dollar Kanada (CAD), dan franc Swiss (CHF). Sedankan soft currency pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia (IDR), baht Thailand (THB), peso Argentina (ARS), dan sebagainya.
2.2 Pengertian
Pasar Valuta Asing
Pasar
Valuta Asing (Valas) adalah pasar yang memperdagangkan valuta asing atau uang
asing dan sebagai lembaga pasar di mana orang dapat memperoleh fasilitas untuk
melakukan pembayaran atau menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Secara
umum, permintaan atau penawaran valuta asing dilakukan di bursa valuta asing
yang diselenggarakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pertemuan
antara permintaan dan penawaran valuta asing akan membentuk kurs atau nilai
tukar (exchange rate). Kurs valuta asing terdiri atas:
ü kurs jual, adalah kurs yang berlaku
apabila bank atau lembaga keuangan lainnya menjual/mengeluarkan uang asing.
ü kurs beli, adalah kurs yang berlaku
apabila bank atau lembaga keuangan lainnya membeli/menerima uang asing.
ü Kurs tengah merupakan kurs antara
kurs jual dan kurs beli (hasil bagi dua dari penjumlahan kurs beli dan kurs
jual).
Pasar
valas atau foreign exchange market (forex market) meruapakan pasar
keuangan yang memperdagangkan berbagai mata uang asing/valas. Harga yang
terbentuk pada pasar valas ini merupakan hasil dari adanya permintaan (demand)
dan penawaran (supply) terhadap valas.
Perdagangan
valas tidak harus dilakukan melalui bursa sebagaimana perdagangan saham dan
futures. Perdagangan valas bisa dilakukan setiap saat melalui jaringan
elektronik antar bank dan internet. Selama 24 jam 5 hari per pekan perdagangan
valas dimulai setiap harinya dari Sydney, lalu kemudian bergerak ke seluruh
penjuru dunia ke Tokyo, London, dan New York.
Saat
ini bisa dikatakan bahwa perdagangan valas merupakan pasar keuangan terbesar di
dunia dengan rata-rata perputaran harian mencapai 4 trilyun dollas AS atau 30
kali lebih besar dibandingkan transaksi pasar modal di seluruh Amerika. Uniknya
hanya 5% dari transaksi harian tersebut yang benar-benar dilakukan sebagai
transaksi perdagangan barang dan jasa antar perusahaan atau negara. Selebihnya
lebih banyak dilakukan untuk berspekulasi mencari keuntungan dari naik turunya
nilai valas.
Transaksi
valas yang paling banyak dilakukan oleh para spekulan dan investor jatuh pada
beberapa mata uang utama yang disebut “the majors”. Beberapa mata uang yang
masuk dalam kategori “the majors” pada umumnya adalah hard currency seperti
dollar Amerika (USD), Euro (EUR), Yen Jepang (JPY), dollar Australia (AUD),
poundsterling Inggris (GBP), dollar Kanada (CAD), dan franc Swiss (CHF).
2.3 Pelaku Pasar Valas
Pelaku
pasar valas adalah para pedagang besar dan retail seperti:
Ø Bank
Sentral
Bank
sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas untuk menstabilkan
nilai tukar mata uang.
Ø Bank
Komersial
Bank
memerlukan valas manakala mereka menyediakan produk atau jasa yang berkaitan
dengan valas.
Ø Perusahaan
dan Individu
Kebutuhan
terhadap valas bagi perusahaan utamanya untuk kegiatan ekspor-impor yang
melakukan jual beli dengan valas. Sedangkan individu membutuhkan valas salah
satunya untuk melakukan perjalanan/travelling ke luar negeri. Kurs yang dipakai
adalah kurs spot yang ada pada bank atau money changer.
Ø Investor
dan Spekulan
Investor
yang memerlukan valas adalah mereka yang pada umumnya berinvestasi pada efek
atau surat berharga dalam mata uang asing, sedangkan aktifitas yang dilakukan
spekulan/trader di pasar uang adalah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan
dari naik-turunnya mata uang.
Ø Broker
Pada
perdagangan valas retail seorang trader membutuhkan broker sebagai penghubung trader dengan trader lainnya atau pasar
uang. Broker akan meneruskan order/transaksi yang dilakukan oleh trader,
menerima pemasukan dana untuk trading, dan melakukan penarikan dana atas
keuntunngan yang didapat trader.
2.4 Perbedaan Pasar Uang dengan Pasar
Modal
|
Pasar Uang
|
Pasar Modal
|
Inbstrumen yang diperjualbelikan
|
Surat
berharga jangka pendek
|
Surat
berharga jangka panjang
|
Tempat jual beli
|
abstrak
|
Bursa
efek
|
Tujuan jual beli
|
Pemenuhan
kebutuhan modal jangka pendek
Mencari
keuntungan
|
Investasi
dan ekspansi perusahaan
Selain
mencari keuntungan juga untuk penguasaan perusahaan
|
Peserta dalam pasar
|
Bank dan
lembaga lembaga keuangan yang memerlukan dana jangka pendek
|
Emiten,
investor dan lembaga lainnya
|
2.5 Tujuan pasar uang
1.
Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal
ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dana yang
segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
ü Untuk
memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti: membayar utang jangka pendek
yang akan segera jatuh tempo.
ü Untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas,disebabkan kekurangan uang kas.
ü Untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya biaya, upah karyawan,
gaji, pembelian bahan baku dan kebutuhan modal kerja lainnya.
ü Sedang
mengalami kalah kliring. Hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus segera
dibayar.
2.
Pihak yang menanamkan modal
Yaitu
pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual baik bank maupun perusahaan
non bank dengan tujuan investasi.
ü Untuk
memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
ü Bermaksud
membantu pihak yang benar benar mengalami kesulitan keuangan.
ü Spekulasi,
dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam wktu yang relative
singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.
2.6 Instrumen pasar Uang
Pemilihan
dana oleh investor di dalam pasar uang tentu dengan berbagai pertimbangan.
Surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar uang kita sebut dengan instrumen
pasar uang
Adapun jenis-jenis instrumen pasar
uang yang ditawarkan antara lain :
ü interbank
call Money
Yaitu
kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi dari pihak pemberi dana.
Dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana
(kreditor). Jangka waktu pelunasan sekitar 1-7 hari. Dapat juga dikatakan
pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
Ada
beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas
call money antara lain :
v fasilitas
call money diberikan dilembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami
kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
v besarnya
pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
v instrumen
pinjaman dapat berupa promes.
v maksimal
jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo,
maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.
ü Sertifikat
Bank Indonesia (SBI)
Merupakan
surat berharga yang diterima oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Tujuan bagi
investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai
akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun jika
pihak investor memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat
diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia
ü Sertifikat
Deposito
Sertifikat
deposito diterbitkan atas ujuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya
bervariasi sesuai dengan keinginan bank.
Perbedaan
antara sertifikat deposito dengan s\deposito berjangka adalah dalam hal
identitas, dimana sertifikat deposito antas unuk, sedangkan deposito berjangkan
atas nama
ü Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU)
Merupakan
surat berharga yang diperkenalkan oleh Bnak Indonesia tahun 1985 sebagai salah
satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan
nilai rupiah
ü Banker’s
Acceptance
Merupakan
wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat
diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek.
ü Commercial
Paper
Merupakan
kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu
yang tidak lebih dari satu tahun.
ü Treasury
Bills
Merupakan
instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Central dengan jangka waktu
paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh bank sentral ini biasanya
untuk dengan nominal tertentu pula
ü Repuchase
Agreement
Merupakan
bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian
tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut
ü Foreign
Exchange Market
2.7 Faktor yang mempengaruhi perubahan kurs
Disamping
tingkat inflasi dan suku bunga, nilai tukar mata uang sering digunakan untuk
mengukur level perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang
peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana hampir sebagian besar
negara-negara di dunia saat ini terlibat dalam aktivitas ekonomi pasar bebas.
Bagi perusahaan investasi dan investor mancanegara, nilai tukar mata uang akan
berdampak pada return dan portofolio investasinya.
Nilai
tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam perbandingan
dengan mata uang negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang akan
mempengaruhi aktivitas perdagangan kedua negara tersebut. Nilai tukar yang
menguat akan menyebabkan nilai ekspor negara tersebut lebih mahal, dan impor
dari negara lain lebih murah, dan sebaliknya.
Berikut
adalah faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara 2
negara:
ü Perbedaan tingkat
inflasi antara 2 negara
Suatu
negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar
mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli
(purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain.
Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah
Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul
kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan
mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
ü Perbedaan
tingkat suku bunga antara 2 negara
Suku bunga,
inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku
bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata
uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara
tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan
return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan
keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank
sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata
uang negara tersebut.
ü Neraca
perdagangan
Neraca
perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang
dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut
membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan
pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara
tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang
menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya
melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang
negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
ü Hutang
publik (Public debt)
Neraca
anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek
untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public
debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi.
Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak
uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut
default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang
tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
ü Ratio
harga ekspor dan harga impor
Jika harga
ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara
tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara
tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan
sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
ü Kestabilan
politik dan ekonomi
Para
investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan
kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan
cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan
berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya
akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.
ü pertumbuhan
ekonomi
Efek yang
akan diakibatkan oleh kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung
kepada corak pertumbuhan eknoomi yang berlaku . apabila kemajuan itu terutama
diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan keatas mata uang negar
itu akan bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karena itu mata uang
negara tersebut naik. akan tetapi apabila kemajuan tersebut meyebabkan impor
berkembang lebih cepat dari ekspor , penawaran mata uang itu akan lebih cepat
bertambah permintaanya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan
merosot.
ü Ekspektasi
Faktor terakhir yang mempengaruhi
nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar di masa depan. Sama
seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap
berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal
melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual
Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi
langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
2.8 Tujuan transaksi valas
ü untuk
transaksi pembayaran
ü mempertahankan
daya beli
ü pengiriman
uang ke luar negeri
ü mencari
keuntungan
ü pemagaran
resiko
ü kemudahan
berbelanja
2.9 Jenis-jenis Transaksi Valas
Ada tiga jenis transaksi yang
dapat dilakukan yaitu :
1. transaksi tunai (spot
transaction)
Biasanya penyerahan valas
ditetapkan 2 hari kerja berikutnya, ada 3 cara penyerahan dalam transaksi spot
sebagai berikut :
ü Value
Today
Dimana
penyerahan dilakukan pada tanggal (hari) yagn sama dengan tanggal (hari)
dilakukannya transaksi.
ü Value
Tomorrow
Penyerahan dilakukan pada hari
kerja berikutnya atau disebut one day settlement
ü Value Spot
penyerahan dilakukan 2 hari kerja
setelah transaksi
2. Transasksi Tunggak (forward
transaction)
Berbeda
penyerahab antara transaksi spot dengan transaksi forward. Dalam transaksi
forward atu disebut juga forward contrack penyerahan dilakukan beberapa hari
mendatang, biak secara mingguan atau bulanan. Transaksi forward sering juga
disebut transaksi berjangka, karena memang memiliki jangka waktu tertentu.
Transaksi
forward sering dilakukan untuk pemagaran resiko atau (bedging) tehadap
fluktuasi tingkat pertukaran (exchange rates)
3. Transaksi Barter (Swap
Transaction)
Adalah
kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang
diikuti membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan
tunggak secarasimultan dengan batas waktu yang berbeda.
Tujuan dari transaksi barter untuk
menjaga kemungkinan dari kerugian yang disebabkan perubahan kurs.
2.10 Margin Trading
Margin
trading merupakan kegiatan pembelian valas secara terus-menerus dalam suatu
pasar misalnya di new York untuk kemudian dijual kembali dipasar lain dengan
harga yang lebih tinggi misalnya di paris. Dan sistem penjualan berlangsung
secara tunai.
Secara
umum Margin Trading yang dilakukan oleh Bank harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Dilaksanakan berdasarkan:
a) Kebijaksanaan direksi bank
b) Suatu kontrak yang telah disetujui
sebelumnya.
2. Margin trading dilakukan atas dasar
tersedianya margin deposit yang tersedia.
3. Ditetapkan setinggi-tingginya 10% dari
modal bank untuk kepentingan bank.
4. Untuk kepentingan nasabah margin trading
ditetapkan setinggi-tingginya 10x dari margin deposit nasabah yang disetor ke
bank.
5. Jika mengalami kerugian 5% dari modal, maka
harus segera menghentikan kegiatan margin trading dan baru dapat dilakukan
kembali setelah memperoleh persetujuan BI.
6. Margin deposit nasabah maupun bank harus
dicantumkan dalam laporan mingguan dan bulanan.
2.11 Pengertian risiko valas
Risiko
valas yaitu risiko akibat adanya kemungkinan nilai mata uang yang mendominasi
aktifa/kekayaan perusahaan yang mendominasi perusahaan berfluktuasi.
2.12 Manajemen Risiko Valas
Untuk dapat mengurangi risiko
valas, maka salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah dengan cara
mengatasi exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka dapat
dilakukan“Hedging”.Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka
mengantisipasi pergerakan mata uang asing. Manfaat dari hedging yaitu
melindungi asset perusahaan dari potensi kerugian valas, serta mengurangi
variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan memperoleh suatu kepastian
melalui hedging.
Teknik-teknik
hedging yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi transaction exposure antara
lain adalah:
Ø Forward
Hedge
Cara yang paling sederhana dalam
menghilangkan transaction exposure adalah dengan melakukan forward hedge.
Forward hedge memungkinkan perusahaan untuk mematok nilai valas untuk masa
depan, yang sudah ditentukan sejak hari ini. Misalnya, sebuah perusahaan AS
mengekspor ke Eropa, dan akan menerima pembayaran sebesar €50,000 dalam 90 hari
ke depan. Spot Rate saat ini adalah $1.3950/€, sementara 3 month forward rate adalah
$1.3840/€. Dengan melakukan forward hedge, maka dalam 3 bulan mendatang
perusahaan AS akan menerima €50,000 dan menukarkannya padarate $1.3840/€, dan
menerima $62,900. Meskipun lebih kecil dari perkiraan $69,750 tanpa hedging,
namun dengan melakukan forward hedge berarti mengeliminasi transaction
exposure. Tanpa melakukan hedging, maka perusahaan terekspos oleh risiko
pergerakan mata uang asing, bisa mendapatkan keuntungan ataupun kerugian.
Keunggulan menggunakan forward hedge yakni seandainya rate forward memprediksi
spot rate di masa depan dengan tepat, maka real cost of hedging adalah nol.
Kekurangan dari forward hedge antara lain adalah bisnis kecil kadang tidak
dapat mengaksesnya, karena bank terekspos risiko bahwa perusahaan tidak
memenuhi kontrak forward hedge tersebut. Perusahaan yang creditwor thiness nya
kurang baik juga bisa ditolak oleh bank. Sehingga, salah satu opsi lainnya
yakni dengan melakukan futures hedge.
Ø Futures
Hedge
Konsep
dalam forward dan futures hedge pada dasarnya sama, yang berbeda adalah
mekanismenya. Jika forward maka counte rparty adalah bank, maka dalam futures
mekanismenya adalah menggunakan. Kelemahan dari metode ini adalah penggunaan
marked to market, sehingga dalam pergerakan harian bisa tercipta mendapatkan
keuntungan ataupun kerugian, dan jika margin tidak cukup kuat, maka bisa
terkena call margin.
Ø Money Market
Hedge
Hedging di
pasar uang yakni aktivitas lindung nilai untuk utang maupun piutang di masa
depan, dengan cara mengambil posisi di pasar uang. MONEY market hedge meliputi
aktivitas meminjam dan berinvestasi dengan mata uang yang berbeda. Misalnya,
jika sebuah perusahaan punya piutang sebanyak $100,000, maka terekspos risiko
jika nantinya Dollar melemah terhadap Rupiah. Untuk mengeliminasi risiko
tersebut, maka perusahaan bisa mengambil pinjaman dalam Dollar, menukarnya ke
Rupiah, kemudian berinvestasi pada pasar uang. Selanjutnya hasil pembayaran
piutang tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman.
Ø Currency Option
Hedge
Hedging
menggunakan option yakni dengan menggunakan hak beli atau hak jual sejumlah
mata uang asing pada tingkat harga tertentu untuk melakukan lindung nilai.
Hedging options memungkinkan perusahaan untuk melindungi risiko pergerakan mata
uang asing yang tidak diharapkan, juga memungkinkan perusahaan untuk menanggung
untung.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Valas
adalah singkatan dari valuta asing dari asal kata foreign currency. Disebut
mata uang asing karena mata uang tersebut bukanlah mata uang negara yang
bersangkutan. Pasar Valuta Asing (Valas) adalah pasar yang memperdagangkan
valuta asing atau uang asing dan sebagai lembaga pasar di mana orang dapat
memperoleh fasilitas untuk melakukan pembayaran atau menerima pembayaran dari
penduduk negara lain. Secara umum, permintaan atau penawaran valuta asing
dilakukan di bursa valuta asing yang diselenggarakan oleh bank atau lembaga
keuangan lainnya.
3.2 Saran
Demikianlah,
sebagai seorang calon calon pebisnis kita perlu mengetahui apa itu valas,
tujuan transaksi valas serta manajemen risiko valas.
3.3 Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar