Senin, 11 Mei 2015

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS TENTANG URGENCY KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA








KATA  PENGANTAR

 

        Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

        Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Urgency Komunikasi Bisnis Lintas Budaya’ yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

        Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Krtik dan saran yang bersifat membangun tentu sangat berarti bagi kami.

Banjar,    Maret 2015

       penyusun

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..……………………………..……......………………………..i

DAFTAR ISI………………………..………………..……..…………………….......ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang……………..…………………..…………………..……………...1

1.2  Rumusan masalah……………………………..……………..……………………1

1.3  Metode penelitia………………………………..……………………..…………..1

1.4  Tujuan penelitian………………………..…………………..…………………….1

1.5  Sistematika penelitian…………………..…………………………..…………..…2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya……………………………………3

2.2 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya……………………………………5

2.3 Memahami Budaya dan Perbedaannya……………………………………………6

2.4 Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing……………………………….9

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………....11

3.2 Saran……………………………………………………………………………..11

3.3 Kata Penutup……………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..13


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Komunikasi digunakan dalam setiap aspek kehidupan kita, dari segi bisnis, ilmu komunikasi mempunyai peranan penting bagaimana melobi pelanggan yang berbeda budaya dengan kita semua itu mempunyai trik tersendiri, dibawah ini akan dijelaskan mengenai apa itu komunikasi bisnis lintas budaya.
Dalam dunia bisnis kita juga memerlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan orang yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kita

1.2  Rumusan Masalah

a.       Apa Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya?

b.      Apa Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya?

c.       Bagaimana Memahami Budaya dan Perbedaannya?

d.      Bagaimana Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing?

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan melalui buku dan internet.

1.4  Tujuan Penelitian

a.       Pembaca dapat mengetahui Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.

b.      Pembaca dapat mengetahui Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.

c.       Pembaca dapat mengetahui Bagaimana Memahami Budaya dan Perbedaannya.

d.      Pembaca dapat mengetahui Bagaimana Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing

1.5  Sistematika Penelitian

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

1.2  Rumusan masalah

1.3  Metode penelitian

1.4  Tujuan penelitian

1.5  Sistematika penelitian

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.

2.2  Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

2.3  Memahami Budaya dan Perbedaannya

2.4  Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing

BAB 3. PENUTUP

3.1  Kesimpulan

3.2  Saran

3.3  Kata Penutup

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN URGENCY KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

 

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti “communication”. Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.

            Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Salah satunya adalah sebagai berikut:

            Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Berelson dan Stainer, 1964)

Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

            Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

2.2 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.

Pendek kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.

2.3 Memahami Budaya dan Perbedaannya

1. Definisi Budaya

ü  Menurut Lehman, Himstreet dan Batty, budaya sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri.

ü  Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.

ü  Menurut Bovee dan Thill, Budaya adalah sistem sharing atas symbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.

ü  Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok.

ü  Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu masyarakat yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.

 

2. Komponen Budaya

Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan pengetahuan.

Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa, kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi sosial.

Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:

ü  Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

ü  Organisasi sosial (social institution), dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya.

ü  Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut.

ü  Estetika (aesthetics), nilai nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai sasaran secara efektif.

ü  Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.

 

 

3. Tingkatan Budaya

Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu:

Ø  Formal

Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.

Ø  b. Informal

Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.

Ø  c. Teknis

Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat.

 

 

 

4. Mengenal perbedaan Budaya

Perbedaan budaya dapat dilihat dari:

ü  Nilai-Nilai sosial

ü  Peran dan Status

ü  Pengambilan Keputusan

ü  Konsep Waktu

ü  Konsep Jarak Komunikasi

ü  Konteks Budaya

ü  Bahasa Tubuh

ü  Perilaku Sosial

ü  Perilaku Etis

ü  Perbedaan budaya perusahaan

2.4 Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing

1. Belajar Tentang Budaya

Ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya seseorang sedikit banyak mengenal budaya maupun adat istiadat yang berlaku dinegara tersebut. Mengenal beberapa kata bahasa asing untuk seatu pergaulan di lingkuang bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya negara lain juga bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang yang berbudaya asing.

2. Mengembangkan Ketrampilan Komunikasi Lintas Budaya

Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif.

Mempelajari ketrampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasidalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

 

3. Negosiasi Lintas Budaya

Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan buday tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.

Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali mempunyai pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Seseorang harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.

Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.
3.2  Saran
Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya. Dengan demikian kita perlu untuk mempelajari berbagai macam budaya, baik dalam negeri atau luar negeri.
3.3 Kata penutup
        Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
        Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
       Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA


http://kombisdanbudaya.blogspot.com/2013/01/komunikasi-bisnis-lintas-budaya.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar